KABAPESIAIR, DUMAI - Ramai orang tua calon siswa mengeluh akibat tidak bisa mendaftarkan anak mereka ke sekolah SMK N 2 Dumai atau yang biasa disebut Sekolah teknik menengah (STM) pada sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB 2024.
Meski secara nilai dan jalur yang tersedia sudah memenuhi kriteria namun anak mereka tetap tidak diterima.
Sebaliknya, ada beberapa anak yang nilai akadik cenderung lebih rendah justru bisa diterima disekolah yang menjadi salah satu tempat pendidikan favorit bagi lulusan SMP tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa, sejumlah siswa yang berhasil lulus di sekolah yang terletak di Jalan Bukit Datuk Lama, Kecamatan Dumai Selatan tersebut merupakan siswa titipan.
Ramainya titipan yang harus diakomodir akibatnya gak siswa lain yang seharusnya mendapatkan porsi di sekolah tersebut harus diabaikan.
Kepala Sekolah SMK N 2 Dumai, Zulkarnaen Nasution ketika diminta keterangan terkait siswa titipan tersebut mengaku tidak bisa memberikan penjelasan secara pasti.
"Ini tidak bisa saya beri tangapan kecuali jelas orng yang dimaksud biar jelas pula saya mengkonfirmasinya, sehingga tidak ambigu," jelasnya, ketika dikonfirmasi melalui pesan whatsapp seluler, Rabu (17/07/2024).
Disoal terkait adanya siswa titipan tidak saja dari pejabat bahkan dari oknum yang katanya pengurus komite, kepsek juga tidak memberikan pembenaran maupun membantah.
"Terimakasih sudah konfirmasi, namun saya belum bisa memberi klarifikasi, tanggapan atau informasi karna saya tidak tau oknumnya ini siapa dan ini saya lanjutkan ke ketua komite saja biar kami tau siapa oknumnya kalau sudah jelas tentu dapat kami konfrmasi pula dengan baik," terangnya.
Jawaban kepsek seolah enggan mengakui adanya siswa titipan yang diakomodir, namun juga tidak membantah terkait kebenaran informasi tersebut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau ketika dikonfirmasi tidak memberikan keterangan namun sangat berterimakasih atas informasi yang diberikan.
"Terimakasih informasinya nya," jawabnya singkat.
Kuatnya aroma nepotisme tidak saja terjadi di SMK N 2 Dumai, diduga hampir di seluruh SMK/SMA di Dumai mengalami hal yang sama meski tidak signifikan.
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) memang membuka peluang untuk itu, akibatnya ramai siswa harus menempuh pendidikan ditempat lain meski jauh dari rumah mereka dan harus berbiaya mahal sekalipun.**
0 Komentar